Strategi Komunikasi di Media Sosial untuk Perkembangan Bisnis


Dampak pandemi virus corona (Covid- 19) sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi. Dalam waktu yang cukup singkat, pola pemasaran pun berubah terlebih ketika diberlakukan social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemasar harus putar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi brand bertahan di tengah pandemi virus corona. Para pelaku bisnis mengoptimalkan pemasaran   online    dan    digital  branding sebagai sarana komunikasi dengan target konsumennya. dampak dari bencana wabah virus corona memukul banyak sektor bisnis di Indonesia. Beberapa sektor bisnis yang berpotensi mengalami penurunan penjualan ialah bengkel, restoran, salon, spa, properti, tour & travel, hotel, transportasi, penerbangan, mal, fashion, dan beberapa sektor bisnis lainnya. Ada beberapa sektor bisnis yang berpotensi stabil dan mengalami kenaikan seperti produk kesehatan yang dibutuhkan saat pandemi, e-commerce, minimarket, toko sembako, apotek, toko jamu, provider internet, jasa penyedia video conference, aplikasi belajar dari rumah, dan lainnya. Untuk tetap dapat bertahan di tengah pandemi ini, para pelaku brand harus bisa menyiasatinya. Mulai dari fokus ke pemasaran   digital   melalui   website yang dijadikan e-commerce, social media, search engine, penjualan melalui marketplace, membentuk tim reseller untuk menjual produknya dan menggunakan jasa social media marketing

Promosi melalui Instagram efektif dalam menstimulasi perhatian, tetapi Instagram masih belum efektif pada tahap ketertarikan, keinginan dan tindakan. Media Instagram sangat cocok untuk menarik perhatian pengguna Instagram sehingga pengguna Instagram mengetahui berbagai informasi khususnya mengenai promosi dari sebuah produk tetapi untuk tindakan pembelian masih kecil kemungkinan untuk seseorang melakukan pembelian pada produk yang di promosikan. Factor untuk melakukan tindakan pembelian karena pembelian tidak hanya dari Instagram saja tetapi bisa jadi tempat pembelian lainnya misal market place yang lebih aman.

Pelaku bisnis mulai melihat bahwa pengguna Instagram menjadi sasaran empuk untuk bisnisnya ke depan. Pada era sekarang ini semakin lama semakin banyak yang menggunakan media sosial khususnya Instagram. Melihat jumlah pengguna yang semakin banyak, Instagram bisa menjadi lahan menaikkan profit serta melebarkan sayap bisnis. Periklanan digital mulai menjadi tren di era naik nya pamor Instagram. Para pemilik merek mulai menjadikan media digital sebagai media promosi dan pemasaran baru. Pada dasarnya media sosial telah mengubah bagaimana konsumen berinteraksi dan bagaimana perusahaan memasarkan atau mempromosikan produk yang akan dijual. Kelebihan yang terdapat dalam pemasaran melalui sosial media diantaranya sebagai sarana komunikasi dengan konsumen, sebagai media kolaborasi apabila adanya ketidakpuasan konsumen, sebagai media promise, dan membangun merek. Dalam menciptakan persepsi dalam pemiiran konsumen mengenai suatu produk, jasa dan brand, dibuthkan pemikiran yang matang akan media promosi apakah cocok dan efektif, agar persepsi dan image yang ingin disampaikan dapat melekat kuat dibandingkan produk, jasa atau brand lainnya yang sejenis.

Berikut beberapa strategi komunikasi yang bisa diterapkan untuk perkembangan bisnis:

a. Tunjukkan Empati 

Mengabaikan pandemi Covid-19 sepenuhnya dan menjalankan komunikasi layaknya tidak ada apa-apa tentu bukan langkah yang tepat. Memang, di saat seperti ini, banyak orang menghabiskan waktunya secara online. Saat ini waktunya yang tepat untuk memasarkan bisnis. Dimana kita melihat ini sebagai kesempatan emas. Tapi tanpa strategi komunikasi yang tepat, bisnis kita malah bisa terkesan seperti tidak pedulian dan tidak peka. Oleh karena itu, perlu menunjukkan pada audiens dan pelanggan bahwa sebagai sebuah bisnis, pelaku bisnis peduli terhadap mereka. Dimana tidak harus terus-terus membahas Covid-19, tapi pertimbangkan baik-baik mengenai bagaimana cara pelaku bisnis menyampaikan pesan promosi, pemasaran, atau konten. Apakah dapat menimbulkan kesalahpahaman? Jangan sampai gaya komunikasi yang tidak tepat menjadi bumerang untuk sebuah bisnis apalagi bila sedang membangun bisnisnya.

b. Gunakan Tone & Gaya Bahasa yang Tepat 

Tone dan gaya bahasa yang akan digunakan tentu harus sesuai dengan brand yang akan dijual, tapi keduanya juga harus sesuai dengan konteks. Misalnya, kalau biasanya gaya bahasa brand lebih kasual dan santai atau bahkan nyeleneh, maka mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan gaya penyampaian yang lebih serius dalam mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan Covid-19. Tetapi ini bukan berarti kita harus mengubah sepenuhnya tone brand yang dibuat. Intinya, gunakan gaya penyampaian yang autentik, positif, dan tidak berlebihan dan dibuat-buat. Tunjukkan dukungan penjual kepada pelangganmu dan bahwa kita pun menghargai dukungan mereka. Berikan kesan bahwa mereka merupakan prioritasmu.

c. Transparan & Jelas 

Di saat seperti ini, semua orang sangat peduli dengan kebersihan dan keselamatan mereka. Maka itu, sampaikan dengan jelas dan terbuka kepada pelangganmu mengenai langkah-langkah yang bisnis yang akan dilakukan untuk menjaga keamanan mereka. Kalau bisa, jangan sekadar mengatakan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan. Menunjukkan secara langsung dan transparan adalah cara yang bagus, misalnya dengan membagikannya di media sosial misalnya Instagram

d. Tetap Membuat Konten

Berhati-hati bukan berarti berhenti berkomunikasi! Tetap terkoneksi dengan pengikut di media  sosial  Instagram  dan jaga   engagement   dengan    mereka.  Karena social distancing, kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak waktunya di dunia maya. Menurut survei Kantar, penggunaan Facebook dan Instagram meningkat    40%    karena    dampak  Covid- 19. View Instagram dan Facebook Live pun bertambah dua kali lipat dalam satu minggu. Maka itu, ini kesempatan untuk menghasilkan konten yang unik dan relevan dengan audiens. Coba buat konten yang dapat membantu, memberi dukungan, atau menghibur bagi mereka.

e. Update Website Toko Online

Pastikan semua informasi dan pengumuman terbaru yang berkaitan dengan bisnis dapat diakses dan up-to-date di web jualan online. Google misalnya, menganjurkan    agar    website    untuk jualan online menampilkan banner atau pop- up yang menginformasikan pengunjung mengenai status bisnis, keterlambatan, opsi pengiriman, dan lain-lain sehingga pelanggan dapat bertransaksi dengan mudah dan jelas.

Tentunya informasi-informasi dasar yang kira-kira akan banyak dicari oleh calon pembeli. Misalnya, jika bisnis memiliki  toko, update pada web jualan online toko- toko mana saja yang buka dan mana saja yang tutup. Sertakan juga jam operasional, informasi kontak, konten-konten yang relevan, dan lain-lain. Intinya membuat toko online sebagai tempat dimana pelanggan maupun calon pembeli bisa mendapatkan informasi mengenai bagaimana bisnis menangani krisis ini dan mendukung mereka. Pastikan juga situs dapat diakses dengan mudah. Jika tidak memiliki web jualan online, ini saat yang tepat untuk toko online misalnya di market place. Dengan demikian, penjual pun bisa dengan mudah menyampaikan informasi dengan cepat dan tepat kepada pelanggan dan calon pembeli. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan jasa social media management agar pemasaran di media sosial bisa lebih efektif, efisien dan optimal dalam menjangkau audience.

Posting Komentar

0 Komentar