Membicarakan perbedaan antara periklanan dan public relation mengingatkan akan sebuah dongeng klasik tentang “Matahari dan Angin”. Mereka berdebat untuk membuktikan siapa di antara mereka yang lebih hebat. Ketika seorang pengembara sedang berjalan, matahari dan angin memutuskan untuk bertanding dengan cara mencoba mengusahakan si pengembara agar segera membuka jaketnya.
Segera angin beraksi menyerang dengan menghembuskan angin sekencangkencangnya, namun ternyata dengan hembusan semakin kencang sang pengembara dengan sekuat tenaga semakin menahan jaket sebagai pelindung dari serangan angin kencang. Kemudian, sang matahari ke luar dan sinar pun menyelimuti sang pengembara, tak lama kemudian dia segera membuka jaketnya, dan mathari menjadi pemenang. Ilustrasi di atas secara sederhana memandang periklanan sebagai angin yang memaksakan.Jasa periklanan yang saat ini berkembang salah satunya jasa social media marketing yang sedang eksis-eksisnya.
Semakin kuat sebuah iklan, akan semakin kuat pula prospek hendak melawan periklanan tersebut. Dunia periklanan selalu akan memberikan masalah bagaimana cara menampilkan sebuah kesan dan dampak. Periklanan akan menampilkan sisipan khusus foldouts, dan iklan berwarna dengan warnawarni yang memenuhi halaman. Terkadang membuat pesan yang tampak berlebihan dan hampir tak masuk akal seperti baligho yang super raksasa di setiap hampir sudut jalan, dan jump cut dalam iklan televisi dengan menambah jam tayang iklan dalam spot-spot di radio, namun dengan iklan tersebut seakan membuat konsumen semakin mengabaikannya.
Selain hal tersebut, periklanan yang memiliki sifat visual seringkali dalam memakai moto yang dipakai sebagai pemuja Konfusius, yaitu ”sebuah gambar memiliki nilai seribu kata”. Akibat dari kepercayaan tersebut, sering dijumpai bahwa tampilan dari sebuah iklan yang hanya berbentuk visual, namun pada kenyataannya tak selalu dapat menggapai konsumen. Sedangkan esensi mendasar dari public relation adalah kebalikan dari periklanan. Pada hakikatnya, public relation lebih memverbalkan sebuah produk dengan cara personal approach dan dilakukan oleh public relation (PR). Tugas seorang public relation adalah sebagai penyampai pesan dan dapat langsung mensosialisasikan sebuah produk unggulan yang akan diperkenalkan. Disini terlihat bahwa kebanyakan produk dibeli karena berdasarkan rekomendasi personal approach seorang
0 Komentar